PPC Iklan Blogger Indonesia

Selasa, 24 Januari 2017

Komplikasi Jerawat

Bekas luka atau jaringan parut merupakan komplikasi jerawat yang umum terjadi. Ada tiga jenis jaringan parut pada kasus jerawat. Pertama adalah jaringan parut yang terbentuk di balik kulit dan menyebabkan permukaan kulit tampak bergulir tidak merata. Bentuk jaringan parut kedua adalah yang berbentuk lonjong atau menyerupai kawah. Dan yang ketiga adalah jaringan parut dengan bentuk berlubang menyerupai bekas tusukan jarum.

Tiap jenis jerawat dapat mengakibatkan jaringan parut, tapi jenis yang paling sering meninggalkan bekas adalah nodul dan kista. Jaringan parut timbul dari jerawat yang pecah akibat dicabut atau ditekan secara sengaja.

Pengobatan Jaringan Parut untuk Mengatasi Tekanan Psikologis

Pengobatan jaringan parut saat ini dianggap penting setelah adanya kasus bahwa bekas jerawat menyebabkan tekanan psikologis yang serius. Pengobatan jaringan parut ini termasuk ke ranah bedah kosmetik.

Namun sebelum menjalani bedah ini, Anda harus sadar bahwa prosedur ini tidak akan bisa menghilangkan seratus persen bekas luka, melainkan hanya bertujuan untuk menyamarkan. Biasanya operasi ini hanya memperbaiki sekitar 50-70 persen penampilan wajah.

Konsultasikan kepada dokter spesialis untuk meminta saran mengenai prosedur apa yang cocok untuk Anda.

Ada beberapa beberapa jenis bedah kosmetik yang populer. Pertama adalah bedah dermabrasi. Penanganan ini dilakukan dengan cara mengangkat lapisan terluar kulit dengan menggunakan laser atau sikat kawat khusus. Biasanya kulit pasien akan terlihat merah dan terasa sakit selama beberapa bulan setelah mereka menjalani prosedur ini sebelum hasilnya terlihat.

Yang kedua adalah subcision yang biasanya dilakukan untuk mengatasi jaringan parut. Pada prosesnya, dokter akan mengangkat lapisan terluar kulit beserta jaringan parut yang ada di bawahnya. Pemisahan ini akan mengakibatkan darah bergumpal di area tersebut dan membentuk jaringan ikat. Jaringan ikat inilah yang akan meratakan jaringan parut dengan permukaan kulit lainnya. Untuk hasil yang lebih sempurna, biasanya dokter akan melakukan pengobatan laser atau bedah dermabrasi setelah menyelesaikan prosedur subcision.

Selanjutnya adalah pengobatan laser. Prosedur ini dapat digunakan untuk mengobati bekas jerawat tingkat ringan hingga menengah. Pengobatan laser dibagi menjadi dua, yaitu pengobatan laser ablatif dan nonablatif.

Pada prosedur ablatif, laser digunakan untuk mengangkat bagian kecil kulit di sekitar jaringan luka untuk memproduksi kulit baru yang terlihat lembut. Sedangkan pada prosedur nonablatif, laser dipakai untuk merangsang tumbuhnya kolagen baru atau sejenis protein kulit yang berguna dalam memperbaiki penampilan dan kerusakan akibat adanya bekas luka.

Pemulihan Bekas Luka Jerawat dengan Punch Technique

Selanjutnya ada teknik pemulihan jerawat nonfarmasi yang disebut dengan punch technique. Biasanya teknik ini digunakan untuk mengobati jaringan parut berjenis ice pick dan boxcar. Teknik pukulan ini ada tiga, yaitu punch excision, punch elevation, dan punch grafting.

Punch elevation biasanya digunakan untuk mengobati bekas jerawat berbentuk boxcar agar nyaris tidak terlihat. Caranya adalah menyingkirkan dasar luka melalui bedah. Sisi luka kemudian ditarik atau diangkat agar sejajar dengan permukaan kulit.

Punch excision diterapkan untuk mengobati jaringan parut ice pick yang masih masuk kategori ringan. Caranya adalah dengan menyingkirkan bekas luka dan menutupnya. Ketika sembuh nanti, kulit terlihat lebih halus dan rata pada area yang dibedah tersebut.

Yang terakhir adalah punch grafting yang digunakan untuk mengobati jaringan parut ice pick yang tergolong sangat dalam. Caranya sama seperti punch excision, namun pada teknik ini, bekas luka ditambal dengan cangkok atau graft dari kulit bagian tubuh lain, misalnya kulit dari belakang telinga.

Sumber: http://www.alodokter.com/jerawat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar